Wednesday, October 6, 2021

/deklarasi 2014

 


DIA PERNAH BERTANYA PADAKU, "mengapa kamar biru laut? Itu sebuah kamar berwarna biru laut, atau semacam kamar-biru-laut? Atau bagaimana?"
Cukup lama aku terdiam.
Entahlah, kapan aku mendeklarasikan namaku ini juga aku tidak tau. Namun aku juga ingin sedikit memberitahumu, mengapa aku bernama Kamar Biru Laut, atau lebih tepatnya alasan apa yang membuatku memilih nama itu?


Ketika seseorang menyebut kamar, (entah ini hanya menurutku, atau sebagian orang juga yang berpendapat sama denganku), aku merasa itu adalah sebuah tempat dimana aku merasakan kebebasan, dan juga sedikit kegilaan. Aku ingin terdiam, menangis, tertawa, telanjang, seperti cicak, menyerupai tawon atau tidak menjadi apa-apa rasanya sah-sah saja. Aku bisa menjadi diriku sendiri di kamar ini.


Bukankah ada banyak jenis kamar? Lalu kamar mana yang aku maksud? Tentu saja kamarku, kamar pelarianku, kamar pribadiku, kamar pemikiranku. Jika kau menganggap lapangan basket sekolah itu adalah kamarmu, silakan saja. Atau jika kantormu adalah kamarmu, santai saja. Jika pasar adalah kamarmu, maka berjualan sekaligus membelilah. Karena kamarku, bukan kamarmu, namun sesekali kita bisa saling berkunjung, bertukar pikiran, atau semacamnya. Itulah definisiku tentang kamar. Sederhana bukan?


Tentang biru laut, ya, ini adalah sebuah warna. Ada banyak jenis warna di dunia ini, dan salah satunya biru. Aku tidak akan menjelaskan makna warna biru. Warna biru sendiri banyak macamnya, akan tetapi sepertinya belum ada nama warna yang pasti untuk biru laut yang satu ini. Yang aku maksud adalah warna pertemuan antara langit dan laut yang aku namai “biru laut”. Bagiku, ketika memandang lautan dari kejauhan, laut itu tampak menyatu dengan langit, yang sesungguhnya tentu saja tidak. Pandangan mata yang terbatas membuatku menyatakan bahwa batas itu adalah titik pertemuan antara langit dan laut. Aku menyukai titiknya, KARENA WARNA BIRU LAUTNYA SEMPURNA.


/deklarasi 2014

No comments:

Post a Comment